Monday, September 5, 2011

PERANAN ROH KUDUS BAGI PARA MURID


Setelah peristiwa kebangkitan Yesus pada hari Minggu Paskah, Yesuspun berkali- kali  menampakkan diri-Nya kepada para murid-Nya. Setelah 40 hari, Yesus tidak lagi menampakkan diri-Nya karena Ia telah  naik ke surga, pulang ke rumah Bapa. Namun demikian Yesus tidak meninggalkan para murid-Nya seperti yatim piatu tanpa pertolongan.Mereka disuruh tinggal di Yerusalem sambil menunggu kedatangan Sang Penolong, yang dulu telah dijanjiakn oleh Yesus: “ Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran” ( Yoh 14: 16- 17 ). Kata Yesus, Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” ( Lukas 24: 29 ). Janji Yesus tersebut terpenuhi pada hari Pentakosta, yakni peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul ( Kis 2: 1- 13 ). Roh Kudus mempersatukan , memberikan kekuatan, keberanian dan semangat dalam mewartakan Kristus yang bangkit. Para murid yang tercerai berai menjadi bersatu, mereka yang sudah tak berdaya timbul kekuatan dan semangat ,dan  mereka yang takut mulai berani menghadapi tantangan sekalipun harus dipenjarakan.  



A. YESUS MENGUTUS ROH KUDUS


Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih baik bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jika Aku tidak pergi, Penghibur  itu tidak datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh16:  6-8).
Sesudah kebangkitanNya dari alam maut, Yesus Kristus naik ke surga. Kenaikan Yesus inilah yang dimaksudNya ketika Ia mengatakan “Adalah lebih baik bagi kamu, jika Aku pergi. Ia pergi kepada Bapa dan akan mengutus Roh Kudus, Roh Kebenaran. Ia pergi kepada Bapa karena Ia adalah Anak Allah dan UtusanNya. Roh Kudus atau Roh Kebenaran diutus untuk mengingatkan murid-muridNya akan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan Yesus semasa tinggal bersama-sama dengan para murid.

Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." ( Yohanes 15: 26- 27 )
           


1. ROH KUDUS ADALAH ROH KEBENARAN

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu (Yohanes 14: 16 ).
Apa yang pernah dijanjikan oleh Yesus tersebut sungguh – sungguh terpenuhi, bahwa Roh Kudus akan datang, yakni pada hari Pentakosta. Roh Kudus turun atas para rasul dalam bentuk lidah- lidah api dan tiupan angin yang sangat kencang memenuhi seluruh ruangan dimana mereka berkumpul. Para murid percaya bahwa Roh Kudus adalah Roh Yesus sendiri yang pernah dijanjikannya kepada mereka.
Dalam penampakan-Nya Yesus pernah berkata kepada para murid-Nya: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." ( Matius 28: 19- 20 ).
Penyertaan Yesus  sampai pada akhir jaman sungguh terbukti sampai saat ini, bahwa Gereja masih tetap hidup sampai sekarang. Gereja yang hidup sampai saat ini menggambarkan bahwa Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran tetap menjiwai, menyertai dan membimbing gereja sampai sekarang. Roh Kudus yang menyertai Gereja saat ini adalah Roh yang satu dan yang sama yang dicurahkan kepada para murid pada hari Pentakosta. Dunia tidak mengenal Dia, sebab kehadiran-Nya tidak bisa lagi dilihat, namun kehadiran-Nya sungguh dapat dirasakan dan dialami.
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, yang menjadikan Gereja tetap hidup. Gereja yang hidup adalah Gereja yang beraktifitas dan berkembang, bukan Gereja yang diam , pasif dan tidak berkembang. Gereja yang hidup nampak dalam berbagai kegiatan, misalnya : Perayaan Ekaristi, Doa – doa lingkungan, dan berbagai kegiatan gereja lain seperti koor, retret, rekoleksi, dsbnya.
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang mengajarkan tentang Kebenaran Allah, yaitu mewartakan tentang Yesus Kristus sendiri dan  karya Penyelamatan-Nya. Kata Yesus: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ( Yohanes 14: 6 ).
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menuntun Gereja kepada kekudusan. Dengan hidup mengikuti tuntunan dan bimbingan Roh Kudus maka setiap orang akan memperoleh keselamatan. Dalam Syahadat para rasul disebutkan “ Aku percaya akan gereja yang kudus, karena gereja memang kudus, kerena Roh Kudus yang menguduskannya.  Roh Kudus adalah sumber dan pemberi segala kekudusan, kita sekarang mengakui bahwa Gereja dianugerahi kekudusan oleh-Nya.
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang menggerakkan, mendorong, menguatkan dan memberikan semangat kepada Gereja untuk berkarya dan mewartakan Kerajaan Allah. Atas dorongan Roh Kudus umat beriman memiliki semangat berkarya dan mewartakan Kerajaan Allah. Roh Kudus menggerakkan umat beriman sehingga mampu melaksanakan karya pelayanan dan pewartaan bagi masyarakat dan Gereja-Nya.
Roh Kudus adalah Roh Kebenaran, karena Ia akan selalu membimbing dan memimpin kita menuju kepada seluruh Kebenaran Allah. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran karena apa yang dikatakan, apa yang didengar dan apa yang diberitakan berasal dari Allah. 
2. ROH KUDUS TURUN ATAS PARA RASUL


Peristiwa Pentakosta terjadi pada hari ke 50 setelah Paskah. Penta artinya 5, kosta artinya 10. Jadi Pentakosta berarti hari ke 50 setelah peristiwa kebangkitan Yesus. Pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri yang dijanjikan oleh Yesus sebelum Ia naik ke surga.
Melalui peristiwa Pentakosta, Gereja purba ingin mengungkapkan kepercayaannya, bahwa Roh Kudus datang dari Allah dan menggerakkan para rasul seperti angin yang kencang. Roh Kudus melepaskan lidah para rasul untuk mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Roh Kuduslah yang mengobarkan semangat para rasul sehingga mereka berani untuk mewartakan dengan semangat yang berapi- api, seperti nyala api. Roh Kuduslah yang mempersatukan umat dari berbagai bangsa. Kabar gembira ditujukan kepada semua bangsa,hal tersebut dilambangkan dengan satu bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang yang datang dari berbagai bangsa.

Pada peristiwa Pentakosta, kedatangan Roh Kudus dilambangkan dengan angin dan api.
a. Angin
Angin tidak dapat dilihat, namun dapat dirasakan. Siapa dapat melihat angin? Kita tahu kalau ada angin karena nampak tanda- tandanya, misalnya: daun yang bergerak, ketika kita berada di pantai nyiur melambai- lambai, layar terkembang, dan sebagainya. Kita merasakan ada angin ketika tiupan angin menerpa tubuh kita sehingga terasa dingin. Roh Kudus dilambangkan sebagai angin karena seperti angin yang tak dapat dilihat namun dapat dirasakan kehadirannya, demikian pula Roh Kudus. Roh Kudus tidak dapat kita lihat, namun kita dapat merasakan bahwa Roh Kudus berkarya dalam diri kita.

b. Api.
Api merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting. Api sangat berguna bagi manusia, selain untuk memasak makanan dan minuman, api juga berguna untuk menghangatkan tubuh. Api juga dapat dipergunakan untuk penerangan di kala tidak ada lampu. Roh Kudus dilambangkan dengan api, sebab seperti api yang menyala dapat membakar sesuatu ( memasak makanan ), demikian pula Roh Kudus dapat menumbuhkan semangat yang berkobar- kobar untuk  mewartakan karya Allah. Seperti api dapat menjadi penerang, demikian pula Roh Kudus sangat kita butuhkan ketika kita ada dalam kegelapan hidup. Seperti api berguna untuk menghangatkan tubuh, demikian pula Roh Kudus sangat kita butuhkan ketika kita mengalami kebekuan hidup.


 
Peristiwa Pentakosta mengungkapkan misteri Tritunggal Yang Maha Kudus. Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus benar- benar hadir dalam Gereja, menjiwai, membimbing dan menyertai Gereja. Roh Kudus yang datang itu telah mengubah hati para murid Yesus, telah menyemangati dan mempersatukan semua orang dari berbagai bangsa.
            Pengalaman para murid Yesus tersebut hendaknya juga menjadi pengalaman hidup kita sebagai orang yang percaya akan Yesus. Roh Kudus telah diutus oleh Yesus untuk menyertai, membimbing dan menyemangati setiap langkah hidup kita.
            Seperti Roh Kudus dilambangkan dengan angin, hendaknya kita menyadari bahwa Roh Kudus senantiasa berkarya dalam setiap langkah hidup kita. Roh Kudus menggerakkan kita kemana Roh itu mau. Kita percaya bahwa Roh Kudus akan selalu membimbing kita ke arah kebaikan.
Seperti Roh Kudus dilambangkan dengan api, hendaknya kita senantiasa menyadari bahwa Roh Kuduslah yang menyemangati gerak langkah hidup kita. Roh Kuduslah yang selalu mengobarkan semangat kita untuk mewartakan Kristus yang bangkit.


B. PERAN ROH KUDUS

Peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul pada hari Pentakosta mengawali babak baru bagi kehidupan umat beriman yang percaya akan Yesus Kristus  yang bangkit. Dalam Kisah Para Rasul 2: 47 diceritakan bahwa pada saat itu jumlah mereka bertambah kira- kira 3000 jiwa. Pengaruh Roh Kudus begitu berpengaruh besar bagi perkembangan dan cara hidup jemaat beriman. Dalam Kisah tersebut juga digambarkan tentang cara hidup jemaat perdana. Roh Kudus mempersatukan jemaat sehingga mereka selalu berkumpul, memecahkan roti dan berdoa, mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, saling berbagi dan mereka disukai semua orang ( Kis 2: 41- 47 )
Setelah peristiwa Pentakosta, perkembangan  Gereja maju dengan pesat. Roh  Kudus memberikan daya kekuatan kepada para murid, sehingga mereka berani menghadapi berbagai rintangan dalam pewartaannya. Seperti Petrus dan Yohanes, mereka dengan berani mewartakan Kristus yang bangkit sampai keluar masuk penjara demi Kristus, bahkan sampai mati. “ 1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. 2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. 3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. 4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki” ( Kis 4: 1- 4 ).
Sampai Sekarangpun Gereja masih terus menghadapi tantangan. Tantangan Gereja saat ini adalah tantangan arus modernisasi yang dengan mudah akan menggoyahkan iman umat. Dengan kekuatan Roh Kudus kita harus berani melawan tantangan tersebut.
Roh Kudus juga mendampingi Gereja, sehingga Gereja sebagai persekutuan tetap hidup dan berkarya. Karya Gereja dapat dirasakan oleh jemaat hingga saat ini, misalnya pelayanan pendidikan melalui sekolah- sekolah, karya pewartaan melalui pengajaran- pengajaran ( kotbah ), karya liturgia seperti Perayaan Ekaristi dan ibadat, karya dan sebagainya.
Roh Kudus mempersatukan. Berkat Roh Kudus, para rasul membentuk sebuah persekutuan yang kuat yang terdiri dari 12 rasul dan menjadi  Gereja pertama. Gereja selanjutnya adalah semua orang yang telah dipersatukan oleh Roh Kudus dan masuk dalam persekutuan Gereja. Sebagai persekutuan, Roh Kudus senantiasa menjiwai setiap anggota Gereja, sehingga  mereka memiliki semangat untuk  berperan aktif dalam kehidupan beriman. Saling memperhatikan, saling berbagi, saling menguatkan, dsbnya.   




1. ROH KUDUS MEMBERI DAYA KEKUATAN

Sebagaimana para rasul menjadi berani untuk mewartakan dan memberi kesaksian kepada dunia  tentang Yesus yang bangkit dari antara orang mati setelah Pentakosta, demikian pula kita. Roh Kudus yang satu dan  sama yang dicurahkan kepada kita pada saat  menerima sakramen baptis dan krisma akan memberikan daya dan kekuatan pula kepada kita. Roh Kudus akan memampukan kita untuk berani memberikan kesaksian tentang Kristus, memampukan kita untuk mau memberikan pelayanan kepada jemaat, menggerakkan  dan mendorong kita untuk membangun persekutuan yang kokoh, dan menguduskan umat melalui kegiatan- kegiatan liturgi.
a. Roh Kudus memampukan kita untuk memberi kesaksian hidup ( martyria )
Yesus dalam hidupnya telah memberikan contoh yang paling nyata tentang kasih-Nya. Kerelaan-Nya berkorban sampai mati di kayu salib demi cinta-Nya kepada manusia bukan hanya sebuah cerita sandiwara, melainkan sungguh nyata. Beranikah kita untuk meneladan sikap Yesus dalam kehidupan kita? Kish santo- santa adalah bukti keteladan yang patut kita contoh.

b. Roh Kudus memampukan kita untuk melaksanakan tugas pelayanan ( diakonia )
Yesus adalah seorang Raja yang mau menjadi Pelayan. “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."( Markus 10: 45 ).
Untuk melayani dibutuhkan sikap kerelaan untuk berkorban dan tanpa pamrih. Daya kekuatan Roh Kudus akan memampukan manusia bertindak berdasarkan kasih tanpa pamrih.
Seperti dalam cerita kehidupan di bawah ini, dimana karena terbiasa melayani orang lain, dengan membiasakan membantu orang lain, maka Roh Kudus akan menunjukkan jalan yang terbaik bagi hidupnya.

c. Roh Kudus menggerakkan  dan mendorong kita untuk membangun persekutuan yang kokoh.
Cara hidup jemaat perdana telah memberikan contoh kepada kita, bagaimana persekutuan yang kokoh itu diupayakan ( Kis 2: 41- 47 ). Roh Kuduslah yang memimpin mereka sehingga persekutuan itu tetap kokoh. Situasi jaman ini menuntut kita sebagai anggota Gereja untuk mengupayakan kekuatan dalam persekutuan Gereja. Maka dibutuhkan sikap saling mempehatikan dan membantu setiap anggota yang membutuhkan.


d. Roh Kudus mendorong umat beriman untuk saling menguduskan melalui kegiatan liturgi.
Roh Kudus selalu membimbing umat beriman untuk mencari dan menemukan kekudusan, sehingga Gerejapun menjadi kudus berkat daya karya Roh Kudus. Dalam kehidupan sebagai umat beriman, kegiatan untuk saling menguduskan dapat dilakukan melalui bidang liturgi. Contoh kegiatan bidang liturgi misalnya: Perayaan Ekaristi, Ibadat Sabda, koor Gereja, Ibadat jalan Salib, dsbnya. Roh Kudus mendorong umat beriman untuk ikut terlibat dalam kegiatan- kegiatan liturgi tersebut.


2. ROH KUDUS SELALU MENDAMPINGI

Sebelum naik ke surga, Yesus menjanjikan Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan selalu mendampingi dan menyertai para murid-Nya. Seperti sabda-Nya: “ Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya” ( Yohanes 14 : 16b ). Penyertaan Roh Kudus  kepada para rasul menjadikan  Gereja tetap hidup sampai sekarang. Gereja yang hidup adalah Gereja yang mengalami perkembangan dan Gereja yang beraktifitas.

a. Gereja mengalami pertumbuhan dan perkembangan
Sejak jaman Gereja Perdana sampai sekarang Gereja terus mengalami perkembangan. Pada awalnya, berkat pewartaan para rasul jumlah mereka yang dibaptis bertambah menjadi  kira- kira 3000 jiwa ( Kis 2: 41 ). Pertumbuhan dan perkembangan Gereja terjadi setelah para rasul terus mewartakan Injil ke seluruh dunia ini. Seperti yang pernah dikatakan Yesus dalam penampakan-Nya: “Pergilah jadikanlah bangsa- bangsa murid-Ku dan baptislah mereka demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus dan Aku akan menyertaimu sampai pada akhir jaman” ( Matius 28 : 19- 20 ). Tugas pewartaan para rasul dilanjutkan oleh seluruh umat beriman, sebagai wujud tanggungjawab atas panggilannya sebagai umat beriman Kristiani yang sudah menerima pembaptisan. Hingga sekarang Gereja terus mewartakan dan banyak orang dibaptis dan diselamatkan. Semua itu terjadi melalui pewartaan dari para misssionaris yang melaksanakan tugas pelayanan ke seluruh dunia ini. Salah satu contoh misalnya di Indonesia. Pertumbuhan Gereja di Indonesia diawali dengan hadirnya seorang missionaris Romo Van Lith SJ ( 17 Mei 1863 – 9 Januari 1926 ), Beliau adalah seorang imam Jesuit asal Oirschot, Belanda yang meletakkan dasar karya Katolik di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Ia membaptis orang- orang Jawa pertama di Sendangsono, mendirikan sekolah guru di Muntilan, dan memperjuangkan status pendidikan orang pribumi dalam masa pendudukan kolonial Belanda.


b. Gereja berakifitas
Gereja yang beraktifitas adalah Gereja yang melakukan banyak kegiatan iman. Selama masih beraktifitas, berarti Gereja tetap hidup. Roh Kudus senantiasa menyertai dan mendampingi Gereja-Nya sehingga mendorong umat beriman untuk berperan aktif dalam kegiatan- kegiatan iman. Roh Kudus selalu mendampingi seperti sabda-Nya: “20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." ( Matius 18 : 20 ). Roh Kudus hadir dan mendampingi dalam setiap kegiatan Gereja. Contoh- contoh aktifitas Gereja:
1. Perayaan Ekaristi
Setiap hari dan setiap hari Minggu umat beriman berkumpul untuk mengikuti Perayaan Ekaristi. Minimal sebulan sekali di setiap lingkungan atau wilayah ada juga Perayaan Ekaristi. Dalam setiap moment tertentu umat beriman mengikuti Perayaan Ekaristi dengan tema tertentu seperti: ulang tahun, pernikahan, pemberkatan rumah baru, dan sebagainya.
2. Latihan Koor
Ada banyak kelompok- kelompok koor yang mengadakan latihan rutin. Kelompok koor bisa berasal dari umat lingkungan, wilayah atau kelompok kategorial seperti Wanita Katolik ( WK ), anak- anak sekolah, koor Mudika, dan sebagainya. Umat berlatih koor dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan lewat lagu- lagu yang mereka bawakan. Dengan sering bertemu, kehidupan beriman mereka semakin dikuatkan. Mereka merasakan suasana hati gembira karena bisa menyumbangkan suara bagi kemuliaan Tuhan.
3. Renungan- renungan ( Pra Paskah, Adven, Bulan Kitab Suci )
Setiap tahun pada masa- masa menjelang Paskah, Natal dan pada bulan September umat berkumpul untuk mengadakan renungan- renungan dengan tema tertentu. Renungan dilakukan dalam kelompok- kelompok di lingkungan, wilayah dan sekolah untuk mengajak umat beriman merefleksikan pengalaman hidup sebagai orang beriman.
4. Doa Rosario
Setiap bulan Mei dan Oktober umat berkumpul untuk  berdoa rosario. Doa rosario adalah doa renungan. Sambil mendaras doa Salam Maria berulang- ulang ( 10 kali ) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario.

Dan masih banyak lagi kegiatan iman lain yang dilakukan oleh Gereja. Roh Kudus mendampingi setiap kegiatan iman. Pendampingan-Nya secara terus- menerus menggerakkan umat beriman semakin giat dalam beraktifitas untuk melayani, mewartakan dan memuliakan Tuhan.


3. Roh Kudus Mempersatukan

Berkat turunnya Roh Kudus atas para rasul pada hari Pentakosta, para murid selalu berkumpul. Perkumpulan itu bukan hanya sekedar bertemu dan bersama- sama, melainkan mereka membentuk  suatu persekutuan. Persekutuan berhubungan dengan umat beriman yang ingin saling  mengungkapkan dan mempererat  relasi antar anggota dalam terang Roh Kudus. Persekutuan adalah hubungan yang menuntut kita merasa sama didalam suatu iman, satu tujuan dan sehati sejiwa turut merasakan sedih dan gembira bersama- sama.
Sebagai persekutuan, Roh Kudus mempersatukan “umat beriman”. Umat beriman berkumpul karena menyadari bahwa Roh Kuduslah  yang mempersatukan. Umat berkumpul karena satu  iman akan Kristus. Seperti yang diungkapkan oleh para rasul dalam “Syahadat para rasul” : Aku percaya akan Gereja yang satu :
813  Gereja itu satu menurut asalnya. "Pola dan prinsip terluhur misteri itu ialah kesatuan Allah tunggal dalam tiga Pribadi, Bapa, Putera, dan Roh Kudus" (UR 2). Gereja itu satu menurut Pendiri-Nya. "Sebab Putera sendiri yang menjelma ... telah mendamaikan semua orang dengan Allah, dan mengembalikan kesatuan semua orang dalam satu bangsa dan sate tubuh" (GS 78,3). Gereja itu satu menurut jiwanya. "Roh Kudus, yang tinggal di hati umat beriman, dan memenuhi serta membimbing seluruh Gereja, menciptakan persekutuan umat beriman yang mengagumkan itu, dan sedemikian erat menghimpun mereka sekalian dalam Kristus, sehingga menjadi prinsip kesatuan Gereja" (UR 2). 
814 Namun sejak awal, Gereja yang satu ini memiliki kemajemukan yang luar biasa. Di satu pihak kemajemukan itu disebabkan oleh perbedaan anugerah-anugerah Allah, di lain pihak oleh keanekaan orang yang menerimanya. Dalam kesatuan Umat Allah berhimpunlah perbedaan bangsa dan budaya. Di antara anggota-anggota Gereja ada keanekaragaman anugerah, tugas, syarat-syarat hidup dan cara hidup; "maka dalam persekutuan Gereja selayaknya pula terdapat Gereja-gereja khusus, yang memiliki tradisi mereka sendiri" (LG 13). Kekayaan yang luar biasa akan perbedaan tidak menghalang-halangi kesatuan Gereja, tetapi dosa dan akibat akibatnya membebani dan mengancam anugerah kesatuan ini secara terus-menerus. Karena itu Santo Paulus harus menyampaikan nasihatnya, "supaya memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera" (Ef 4:3).
Sumber : Katekismus Gereka Katolik
                 
Cara hidup jemaat perdana yang dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 2: 41- 47 menggambarkan situasi kehidupan Gereja awal yang hidup dalam persekutuan. Mereka selalu berkumpul karena Roh Kudus yang mempersatukan. Iman akan Kristus yang bangkit telah mempersatukan mereka sebagai persekutuan Gereja Perdana. Dengan bersatu dalam satu iman, dengan semakin menganal satu sama lain,  maka iman mereka semakin diteguhkan dan dikuatkan. Iman yhang sama yang memeprsatukan mereka akan mempengaruhi misi yang sama pula. Dengan dasar Kasih Kristus, semua jemaat yang bersatu akan mewujudkan kebersamaan mereka untuk melaksanakan karya pelayanan mereka.
      Roh Kudus mempersatukan jemaat dengan tujuan yang sama yaitu untuk berkumpul , memecahkan roti dan berdoa, saling membagi- bagikan harta sesuai dengan keperluan mereka dan untuk memuji Allah. Arah yang jelas dan tujuan yang sama sangat mempengaruhi kekompakan dan kemudahan untuk mencapainya.  Jemaat yang berkumpul dalam persekutuan Gereja Perdana sangat senang dan gembira. Denagn kegembiraan tersebut mereka disukai banyak orang, sehingga semakin banyak orang yang diselamatkan.
Roh Kudus mempersatukan mereka sehingga mereka merasa sehati dan sejiwa. Bagaikan satu tubuh dengan satu hati dan satu jiwa, demikian pula mereka sebagai jemaat perdana masing- asming anggota merasakan sebagai anggota tubuhnya. Jika satu anggota berkekurangan, anggota yang lain mau menjual harta miliknya dan membagi- bagikannya kepada mereka sesuai dengan keperluan mereka yang kekurangan.
Kehidupan remaja akhir- akhir ini sangat dipengaruhi oleh bermacam- macam tawaran yang berkaitan dengan dunia modern. Berbagai tawaran tersebut sangat mempengaruhi kesadaran akan peran serta Roh Kudus yang telah mempersatukan mereka sebagai jemaat beriman. Tantangan dunia modern yang sangat mempengaruhi kehidupan iman remaja saat ini antara lain: tersedianya sarana- sarana komunikasi seperti HP, pergaulan yang semakin bebas, hidup yang terjamin, kurangnya pendampingan orangtua, dsbnya.


Roh Kudus adalah Roh yang memberi kekuatan. Berkat Roh Kudus pada hari Pentaskosta para rasul semakin memiliki kekuatan untuk memberikan kesaksian tentang Kristus yang bangkit. Seperti Petrus dan Yohanes, dua orang murid Yesus yang keluar masuk penjara karena perjuangannya membela imannya.
Seperti Petrus dan Yohanes yang berani memberikan kesaksian tentang Yesus yang bangkit, kitapun diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk menyampaikan kabar gembira kepada semua orang.
Roh Kudus adalah Roh yang mendampingi. Roh Kudus senantiasa mendampingi Gereja sampai saat ini, seperti sabda-Nya: Aku akan menyertaimu sampai pada akhir jaman. Pendampingan dan penyertaan Roh Kudus kepada Gereja-Nya terwujud dalam aktifitas yang ada sampai saat ini. Gereja kita adalah Gereja yang hidup, gereja yang berkarya dan berkembang. Kita sebagai anggota Gereja-Nya harus terus mengembangkan dan menggerakkannya secara terus- menerus melalui kegiatan pelayanan kita.
Roh Kudus adalah Roh yang mempersatukan. Berkat Roh Kudus Gereja membentuk persekutuan yang kuat. Roh Kudus menjadikan Gereja bersatu dalam satu iman, satu tujuan dan sehati sejiwa untuk saling membantu dan memperhatikan antar anggotanya.



Read more "PERANAN ROH KUDUS BAGI PARA MURID..."
 

Free Blog Templates

waaahhhh!!!!!

aYo dong...!! anaK-aNak yanG udaH kLas 6 SD.. dn bnguNg mu msK skoLah apa yang cck dn seru...!!! gak sah salah kLu masuK " SMP-K PERMATA BUNDA"....



kAMU bisa liat keserUaan dan kegiatann seteLah kamu gabung di skolah ini.....



Ayo...!

Bila anda punya facbook, ikut page kami, di :

http://www.facebook.com/pages/SMP-K-Permata-Bunda/116890821658337?created


Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by PERMATA BUNDA CATHOLIC JUNIOR HIGH SCHOOL "TERAKREDITASI A" | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks